Tuesday, November 16

he is so f**kin genius

Konon ada sepasang sahabat cina dan arab lagi kebingungan karena usaha mereka bangkrut. Setelah memutar keras otak mereka, mereka sepakat membuka pelayanan kesehatan. Maka si cina jadi sinshe, dan si arab menjadi tabib.
Setelah satu minggu praktek, si tabib tetap sepi pasien, namun si sinshe mulai kebanjiran pasien. Si tabib putar otak untuk melawan si sinshe.
Maka si tabib mengeluarkan jurus dengan memasang pengumuman di depan ruang prakteknya: “Jika Tidak Sembuh Uang Kembali Tiga Kali Lipat”

Taktik itu manjur, pasien lalu berdatangan ke si tabib. Giliran si sinshe sewot lalu mencari akal. “Haiyaaa, lumayan kalo owe purak-purak sakit dan tidak sembuh dapat uang lha…” (baca dengan logat cina ya). Lalu ia mendatangi si tabib.
Si Sinshe: “Haiyaaa, tolong owe. Owe punya sakit mati rasa. Owe tidak bisa lagi rasain rasa setiap makanan yang owe telan, haiyaa…”
Si Tabib: “Ana fikir itu gamfang ana sembuhkan.”
Lalu si tabib memanggil asistennya.
Si Tabib: “Hasaaannnn, cefat ente bawa kesini obat nomor 14.”
Secepat mungkin si asisten yang bernama Hasan membawa obat nomor 14 dan oleh si tabib diberikan kepada si sinshe. Dan si sinshe langsung menguyah sebelum menelan obat nomor 14 tersebut.
Si Sinshe: “Haiyaaa, ini bukan obat lhaaa, tapi ini tai ayam.”
Si Tabib: “Ente betul. Itu tai ayam. Berarti ente sudah sembuh dan tidak mati rasa lagi.”
Si sinshe pulang dengan kesal karena kalah akal. Lalu ia kembali memutar otak berpikir mencari akal untuk mengalahkan si tabib dan sekaligus dapat uang si tabib. Maka kali ini si sinse kembali pura-pura sakit lupa yang sangat kronis.
Si Sinshe: “Haiyaaaa tabib, owe sakit lupa parah sekali. Owe lupa semua peristiwa dan memori owe. Haiyaaa, tolong owe.”
Si Tabib: “Gamfang. Ana fasti tolong ente dan ente fasti sembuh. Obat ana mujarab sekali.”
Lalu seperti biasa si sinse memanggil si Hasan sang asisten.
Si Tabib: “Hasaaaaan, cefat ente bawa kemari obat nomor 14.”
Si Sinshe: “Haiyaaaa, owe tidak mau lagi makan tai ayaaaam. Haiyaaaaa… Owe tidak mau…”
Si Tabib: “Alhamdulillah, berarti ente sudah sembuh. Daya ingat ente ternyata sudah kembali.”
Tinggal si sinshe pulang sambil menggerutu.

hahahaha WTF !! jago banget orang arab !!

Thursday, November 4

JIKA SAYA BERTANYA KEPADA TUHAN, APA SAYA ATHEIS ?

INDONESIA memang negara yang hebat menurut saya. Beberapa tahun yang lalu, Aceh dihajar tsunami. Beberapa bulan yang lalu, gempa memporak porandakan Padang. Belum pulih benar jiwa kita dari bencana-bencana tersebut, sekarang mereka datang kembali. Kali ini yang mendapat giliran adalah Mentawai dan Kawasan Gunung Merapi. Mengapa saya katakan negara saya ini hebat ? Karena kita masih bertahan. Karena sampai sekarang masih ada negara yang bernama INDONESIA.
Lihatlah dunia, negara saya ini masih memiliki kepedulian sosial. Negara saya masih memiliki solidaritas. Saya yakin kalian pasti mengakuinya. Bahwa negara saya ini adalah negara yang hebat. Tuhan memang luar biasa menciptakan negara ini.


Lalu mengapa semua ini terjadi di INDONESIA ?

Ada suatu kesempatan ketika solat jumat, saya mendengar khutbah.
“Bencana Alam adalah suatu hukuman dari Alloh !! karena semakin maraknya KEMAKSIATAN di bumi ini. Manusia semakin ingkar pada perintah Alloh SWT”

Apa ini benar pak USTAD ?
sebentar pak ustad, berarti sekarang ini Alloh menghukum negara ini karena KEMAKSIATAN orang-orang di bumi ?
pak ustad yakin ?
pak ustad tahu Amerika kan ? lebih banyak mana kemaksiatan terjadi ? di ACEH atau AMERIKA ?
lalu jika hukuman jatuhnya di negara ini, kesimpulan nya negara ini LEBIH MAKSIAT dibanding AMERIKA ?
begitu ?
ACEH dan PADANG lebih BEJAT daripada HOLYWOOD ?
begitu ?
YA ALLOH, apa ini benar ?
Jika Engkau ingin menghukum Manusia di BUMI, mengapa kau jatuhkan hukuman itu tepat di negara kami ?
Apa mereka adalah orang-orang yang pantas mendapat hukuman ?
Anak-anak yang sedang bersekolah, para ibu yang merawat anaknya, bayi-bayi yang sedang tidur nyenyak, apa mereka adalah yang pantas mendapat hukuman ?

coba lihat mereka yang berdasi, yang jika melintas di jalan umum, mereka tidak boleh terkena macet. Yang ketika mereka seharusnya bertugas, mereka malah nyenyak di ruang rapat. Yang dengan mudahnya pulang pergi ke luar negeri tanpa biaya sendiri.
bandingkan dengan mereka yang tertimpa bencana, yang ketika meregang nyawa mereka mungkin sedang menggunakan topi caping dan memegang cangkul, mereka mungkin sedang memeras keringat mereka untuk keluarga.
jadi, yang mana menurutMU salah dan yang mana yang seharusnya mendapat hukuman ?

TUHAN, jika aku mempertanyakan keadilanMU, apa aku sesat ?
TUHAN, jika aku mempertanyakan belas kasihMU, apa aku kafir ?

TUHAN, jika aku mempertanyakan diriMU, apa aku atheis ?



*untuk semua yang terkena musibah, aku tidak berkontribusi apa-apa yang bisa aku panjatkan adalah doa, doa untuk TUHAN yang (katanya pak ustadz) MAHA MENDENGAR lagi MAHA ADIL