Monday, December 13

4 tipe pria dari segi ekonomi (menurut saya)

Gak bakal basi kalo ngebahas cowok dari segi ekonomi (baca : duit). Hari gini siapa yang gak mikirin ekonomi. Bohong aja kalo cewek gak menganut paham matrelialism. Mereka gak perlu pake paham Karl Max, Komunis atau paham2 lain. Karena memang jaman sekarang, duit bisa jadi raja di atas segala2nya (untunglah Tuhan lebih berkuasa).

Inilah 4 tipe pria dari segi ekonomi itu :
1. Pria yang punya uang dan punya waktu.
Ini tipe pria yang masa depannya tinggal selangkah lagi, kalo mereka memang memikirkan masa depan. Penghasilan ada, waktu juga punya. Seperti tipe2 pengusaha gitu deh. Jelas sekali pria ini dambaan seluruh wanita. Apalagi tambahan dia tampan, baik hati, dan tidak sombong.
2. Pria yang punya uang gak punya waktu.
Ini tipe pekerja keras. Tapi, kerja di perusahaan orang. Dia lembur terus2an, gak kenal waktu. Biasanya sih tipe ini masih bujangan, dan mereka nyari uang karena ada sesuatu yang dia kejar. Mereka bisa sukses (kalo gak boros). Karir mungkin no. 1 buat mereka. Urusan yang lain ? Au ah gelap.
3. Pria yang punya waktu gak punya uang.
Ini tipe pria yang lagi mencari kerja. Waktu mereka banyak. Biasanya mereka itu baru lulus kuliah/sekolah atau baru aja resign dari kantornya (karena gajinya kecil). Mereka bisa sukses kalo waktunya gak dihabiskan dengan hal sia-sia. Contohnya, nongkrong di pinggir jalan (gila apa ! bukan cari kerja malah nongkrong di pinggir jalan, emang situ lampu trotoar ?!).
4. Pria yang tidak punya waktu dan tidak punya uang.
Banyak yang menyebut mereka PENGACARA (pengangguran banyak acara). Tapi kalo menurut saya ada yang gak pengangguran tapi masuk tipe ini. Saya menyebutnya pria yang terkena syndrom tanggal tua. Kenapa ? karena mereka tetep kerja, tapi uang udah pas-pasan. Contohnya, ya saya ini. :(


oke, fellas ! it's time for me to back to werk…
have a nice monday

Monday, December 6

kopi pagi dan ruang pantry

Setiap kantor pasti punya Pantry. Entah apa arti dari pantry ini. Yang saya tahu sih pantry itu sejenis dapur. Di dalamnya ada kompor, microwave, air dispenser, piring, sendok, gelas, kopi, teh, gula, dll. Ini memang dapur buat saya.
Tapi, pantry kantor saya akan berubah fungsi ketika jam kerja belum dimulai. Ruang ini akan menjadi ruang rapat bagi para perokok atau para pecandu kopi seperti saya. Sudah menjadi rutinitas buat saya setiap baru sampai kantor, tempat pertama yang saya tuju adalah pantry. Untuk apalagi ke pantry kalau bukan untuk kopi ?
123, 122, 121, atau 23 ? Angka-angka apa ini ?
Meracik kopi itu gampang-gampang susah. Setiap orang punya racikan sendiri-sendiri terhadap kopi. Ada yang 1 sdt (sendok teh) kopi instan, 2 sdt gula, 3 sdt krimer. Ada juga yang 1 sdt kopi instan, 2 sdt gula dan 2 sdt krimer. Atau mungkin cuma 1 sdt krimer. Untuk yang suka kopi tubruk, saya sering memperhatikan teman saya meracik 2 sdt kopi bubuk dengan brand K***L AP* ditambah 3 sdt gula. Tapi, saya sendiri punya racikan 1 sdt kopi instan, 1 sdt kopi bubuk dan 2 sdt gula.
Minum kopi, duduk santai, bersenda gurau dengan rekan kerja dan merokok (bagi yang mau) sebelum jam kerja dimulai, semuanya dilakukan di ruang pantry. Segala macam obrolan akan terjadi di ruang ini. Dari yang serius sampai yang santai. Setidaknya bisa menjadi obat penenang sebelum mengerjakan perkerjaan yang akan dihadapi nantinya. Bisa jadi suatu saat nanti di kantor ini akan ada komunitas PANTRY.
have a great day, fellas !!