Sunday, June 19

Proses perubahan

Dalam hidup, setiap perubahan pasti terjadi. Entah kita merasakan atau nggak. Pernah nggak ngalamin kita merasa sesuatu di sekitar kita berubah ? Jujur, gue sering. Bahkan dalam banyak hal.

Ada seorang sahabat pernah bilang ke gue, “di dunia ini nggak ada yang abadi kecuali perubahan itu sendiri”. Ada yang salah dengan perkataan sahabat gue ?.  Gue rasa nggak ada. Menurut gue memang setiap detik pasti akan terjadi perubahan di semesta ini. Dan itu akan tetap terjadi sampai akhir masa. Makanya, gue setuju ketika sahabat gue bilang bahwa perubahan itu abadi.

Coba aja kita perhati-in sekitar kita. Dari benda mati sampai benda hidup, pasti ada perubahan dari pertama kali kita melihatnya. Bener kan ? bener dong ?!

Balik lagi ke soal sahabat. Ada banyak sahabat gue yang mengalami perubahan. Ada yang menjadi baik dan semakin baik, dan nggak sedikit juga yang berubah menjadi buruk dan semakin buruk. Tapi, gue gak mau jadi hakim dalam hal ini. Karena menurut gue, setiap perubahan pasti ada alasannya. Dan apapun alasannya, gue gak berhak men-judge siapapun.

Jujur aja, gue sering iri (selalu bahkan) sama orang-orang di sekeliling yang bisa berubah lebih baik dan semakin baik. Dan itu juga bikin gue bersemangat buat berusaha jadi lebih baik. Dan ketika gue melihat sesuatu yang buruk. Itu jadi acuan gue supaya gak melakukan hal yang sama ( Oh tidakkkkk, apa gue sekarang berubah menjadi bijak, atau sok bijak ? ). Tapi, gue juga manusia biasa, dan gue gak bisa menilai secara pasti, gue baik atau buruk. Baik buat gue belum tentu baik bagi orang lain bukan ?

Jadi, menurut gue, perubahan (apapun itu) memang harus dihadapi, dengan cara apapun. Bukan kita sendiri juga yang menilai perubahan kita baik atau buruk, tapi orang-orang di sekitar kita, yang merasakan secara langsung perubahan kita.

Untuk semua sahabat dan temen gue, yang menilai gue sombong. Sebenernya gue gak sombong (menurut gue). Gue cuma sedang proses menghadapi perubahan. Dari orang sok sibuk menjadi orang yang bener-bener sibuk. Gue juga sedang proses penyesuaian dari tempat kerja yang lama ke sebuah dunia baru, orang-orang baru, dan kesibukan baru.

Mungkin kata ‘sombong’ dari kalian adalah sebuah sebutan lain dari kata-kata ‘menghadapi perubahan’ J. Tapi jujur, gue masih sayang kalian, masih inget kalian, masih rindu kebersamaan kalian. Jadi, gue cuma bisa minta maaf buat julukan ‘sombong’ dari kalian. Kalo boleh minjem kutipan kata-kata seorang sahabat, “aku adalah sampah yang mencoba mendaur ulang dirinya menjadi sampah yang lebih baik”. Ya, gue lagi ‘menikmati’ sebuah proses perubahan. Mungkin kalian juga sedang menghadapi proses perubahan.  Dan gue yakin kalian punya cara menghadapi proses perubahan kalian masing-masing.

Selamat menjalankan dan menikmati hidup dan perubahan, kawan-kawan. Have a good day.