Tuesday, October 19

Hold on and hold on



Dear, people. Saya mau sedikit share tentang sedikit pikiran saya. Just read it, and if you want to comment, I say thanks to you.. :)
Menjalin hubungan bersama orang yang kita sayangi, sangat indah bukan ?
Yang jadi pertanyaan, keindahan itu bertahan berapa lama ?
Para pendahulu sering bilang, bahwa memulai itu sangatlah mudah. Tapi, tahap yang penting adalah tahap mempertahankan. Tidak salah, setidaknya menurut saya :D . Penting sekali memang bagaimana indahnya kita membuat permulaan, tapi lebih penting lagi berapa lama kita bisa mempertahankan permulaan itu. Jujur saya katakan, saya belum sampai pada tahap ini. Saya harus masih banyak belajar.
Tahun pertama memang biasanya dilalui dengan mudah. Sehingga muncul istilah 1st anniversary. Cobaan yang datang mungkin cuma kerikil-kerikil kecil yang tidak begitu menghambat. Romantisme masih sedikit mendominasi di tahap ini. Biasanya jika di tanya momen terindah, jawaban yang muncul adalah 1st Valentine’s Day. How sweet, isn’t it ?
Tahun kedua. Biasanya di tahap berikutnya akan muncul sebuat istilah yang di sebut possesif. Akan ada beberapa pengulangan pertanyaan, kamu lagi ngapain ? kamu sama siapa ? kamu kemana aja ? kamu kok gak ngabarin ? kamu kok sekarang Bagi yang memiliki LDR ( long distance relationship ), akan sedikit lebih sering pengulangan seperti ini. Dan menurut saya sangat wajar. Selama saling percaya, saya pikir tidak akan ada masalah.
Tahun ketiga. Sebelumnya selamat bagi kalian yang telah melewati tahun kedua. Cobaan baru menanti di tahun ketiga ini. Sifat possesif mulai mendominasi, pengulangan pertanyaan makin menjurus ke arah azas praduga tak bersalah( dengan kata lain bisa di bilang cemburu ). Lalu muncul kata jenuh. Hubunganpun ada di ujung tanduk. Muncul pertanyaan2 baru, kamu masih sayang gak sih sama aku ? kamu itu ngertiin aku gak sih ? kamu udah bosen pacaran ? kamu punya pacar lagi yah ? dsb… dsb… Kadang untuk pasangan-pasangan yang gak kuat iman, salah satu dari mereka akan bilang, “kita break dulu yah, aku mau nenangin pikiran dulu.” Sedangkan pasangan yang gak kuat imin, mereka menyiasati dengan berhubungan “lebih jauh”.
Dalam tahap kejenuhan, biasanya ada malaikat hitam, dimana si malaikat tersebut menjadi mahkluk ke tiga di antara dua sejoli yang sedang kasmaran. Dimana seolah-olah si malaikat menjadi penyelamat bagi salah satu dari mereka, tapi tanpa di sadari si malaikat adalah penghancur hubungan tersebut. Itulah mengapa saya menyebutnya malaikat hitam. :(
Jika menemukan kata putus, sebenarnya saat itu bukanlah kata putus yang sesungguhnya. Saya percaya, satu sama lain saling merindukan, masih saling mencintai, masih memendam perasaan masing-masing. Tapi, mereka memiliki ego yang sangat tinggi dan gengsi stadium 4. Selama di hati kita masih ada ruang, walaupun setitik, kesempatan untuk kembali sangatlah mungkin. Setidaknya itu yang saya pelajari dari hidup saya sendiri.
Omongan orang terdahulu memang terbukti, mempertahankan memang lebih sulit daripada memulai. Kita memang harus mempertahankan sesuatu yang baik ( setidaknya menurut kita ). Kebahagiaan itu ada di diri kita sendiri, bukan di orang lain. Jujurlah pada diri sendiri, itu lebih melegakan daripada kita membahagiakan orang lain dengan hati tersiksa.
---------------------------------


6 YEARS IN LOVE
Sebuah drama korea tentang mempertahankan sebuah hubungan. Bertahan 6 tahun bersama dengan kekasih bukanlah hal yang mudah. Masalah demi masalah yang di hadapi bukan lagi kerikil atau jalan yang tidak rata. Jenuh, bosan, sex, pekerjaan, keluarga, dsb… Semua masalah di diri kita muncul dengan porsinya masing-masing. Puncak dari semua masalah itu adalah orang ketiga.
Gak ada yang spesial di film ini. Hanya saja, di film ini membuat saya berpikir, ketika kita jenuh kita cenderung menyalahkan pasangan kita ( terutama kaum adam ). Ketika kita adu argumen, kita cenderung saling menyalahkan satu sama lain. Kita kadang bosan mendengar keluhan pasangan kita yang tiap hari tidak berbeda sama sekali, padahal kita seharusnya tahu kepada siapa lagi seharusnya dia cerita.
Di film ini banyak di gambarkan hal-hal yang kadang tidak kita sadari bahwa itu salah, tapi kita menganggapnya benar.
ada narasi yang membuat saya terkesan dan berpikir berkali-kali… hayah lebay :D

“ketika tulang kita patah, setelah sembuh tulang kita akan menjadi kuat. Begitu juga dengan sebuah hubungan.”

Jika sedang ada waktu senggang, tidak ada salahnya menonton drama ini. Tenang, drama ini gak bikin ngeluarin air mata kok… hahahaha
------------------------------------------------------------------
have a nice day, people…

No comments:

Post a Comment